Cak Imin Efek Bakal Dongkrak Suara PKB di Pemilu 2019
Cak Imin Efek Bakal Dongkrak Suara PKB di Pemilu 2019
PKBNews - SURVEI Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA untuk bulan Januari 2018 mendapati fakta bahwa telah terjadi persaingan sengit antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrat (PD) untuk memperebutkan posisi 4 dan 5 secara beruntun dengan angka 6,2 persen dan 6 persen.
Menurut peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar, dicalonkannya Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon wakil presiden (cawapres) oleh berbagai kalangan berdampak langsung terhadap peringkat partai.
"Rating PKB naik karena efek dari pencalonan Cak Imin sebagai cawapres. Semakin sengit lagi ketika Cak Imin bersaing dengan Agus Harimurti Yudhoyono," katanya, Rabu (24/1/2018).
Rully berkata, kesuksesan Cak Imin dalam mempromosikan dirinya sebagai cawapres bisa membuat partainya menempati posisi keempat di Pemilu 2019. Karena keterpautan antara PKB dan Demokrat tidak signifikan karena hanya 0,2 persen.
Dalam hal ini, lanjut Rully, pilihan capres yang akan didekati oleh Cak Imin dan AHY akan berpengaruh kepada suksesi promosi keduanya sebagai cawapres.
"Pilihannya kan hanya ada Prabowo atau Jokowi sekarang. Sulit untuk menemukan poros baru," kata Rully.
Sementara, kata Rully, mempromosikan diri sebagai cawapres Jokowi lebih menguntungkan ketimbang jadi cawapres Prabowo bagi Cak Imin dan AHY untuk mendongkrak elektabilitas partai keduanya.
"Kepuasan masyarakat tinggi kepada Jokowi. Terbukti partai yang mengasosiasikan diri ke Jokowi juga elektabilitasnya meningkat," kata Rully.
Meski begitu, Rully mengembalikan lagi kepada kebijakan partai masing-masing. Pasalnya, untuk dapat mengetahui arah dukungan kedua partai di 2019 mesti melihat dulu perkembangan dinamika politik di 2018.
"PKB sangat mungkin mendukung Jokowi lagi, tapi Demokrat bisa saja tidak mengambil sikap seperti 2014," kata Rully.